Kisah dan Hikmah: Sosok Gubernur Yang Fakir

oleh
oleh
Foto Aswan Nasution.
Banner IDwebhost

UMAR bin Khattab memiliki kisah menginspirasi dalam sejarah Islam. Umar bin Khattab dikenal sebagai pemimpin yang kuat, berani, bijaksana dan sederhana.

Sebagai Khalifah kedua setelah Abu Bakar Ashiddiq, Umar memiliki peran penting dalam memperluas wilayah Islam dan membangun sistem pemerintahan yang adil. Sehingga, sosok Umar bin Khattab hendaknya tetap menjadi teladan bagi para pemimpin yang ingin menegakkan keadilan dan integritas.

Dikisahkan pada suatu ketika Amirul Mukminin Umar Bin Khattab baru selesai melantik SA’ID BIN AMIR menjadi Gubernur di HIMSH. Tak lama setelah serombongan penduduknya datang menghadap.

“Tuliskan daftar nama orang-orang fakir di negeri kalian, supaya kuberi mereka sebagian dari harta ummat Islam” perintah Umar bin Khattab.

Merekapun menulis, di antaranya termasuk Sa’id bin Amir. “Siapa Sa’id bin Amir ini” Tanya Umar.

“Gubernur kami”, sahut mereka. “Jadi, Gubernur kalian itu fakir?”, lanjut Umar bin Khttab.

“Demi Allah, benar; Hari ke hari dapurnya sering tak berasap”, jawab mereka.

Banner IDwebhost

Umar bin Khattab menangis, dimasukkannya uang seribu dirham kedalam pundi. “Berikanlah ini kepadanya untuk biaya pribadinya”, titah Umar bin Khattab.

Rombongan itu pun tiba kembali di Himsh, kepada Sa’id pundi itu segera diberikan. Innalillahi wa Inna laihi raji’un. Sa’id berucap, laksana ditimpa kemalangan.

Apa yang terjadi? Apakah Amirul Mukminin wafat?, tanya isterinya keburu menghadap.

“Lebih besar dari itu; Datang dunia kepadaku untuk menghancurkan akhiratku’, tutur Sa’id bin Amir”.

“Kalau begitu, berlepas dirilah darinya”, ujar sang isteri. Rupanya dia pun tak ambil peduli dengan urusan dinar”.

“Maukah kau membantu ?, tanya Sa’id kepada isterinya. “Ya”, jawabnya singkat.

Dalam waktu yang relatif singkat seluruh uang itu ludes dibagi-bagikannya kepada fakir miskin.

Baca Juga:  Pengurus OSIM MAN Lombok Barat Berbagi Takjil di Bundaran Giri Menang Square

Tak lama berselang, Umar bin Khattab, Amirul Mukminin mengadakan kunjungan tak resmi, Ia temui penduduknya dan bertanya pada mereka tentang pribadi Sa’id.

Mereka puji kepribadiannya, tapi ada hal yang tidak mereka sukai darinya. Umar memanggil Sa’id untuk mengadakan tatap muka dengan penduduk setempat.

“Apa yang hendak kalian katakan tentang Gubernur kalian ini?, tanya Umar. Mereka mengatakan: ” Ia tidak mau keluar menemui orang sampai mata hari tinggi”. Umar berpaling kepada Sa’id dan mempersilakannya untuk menjawab.

” Demi Allah, sungguh, aku benci untuk mengatakan nya”, tutur Sa’id, “Keluargaku tak punya pembantu, aku terpaksa mengaduk tepung dan menunggunya sampai kemudian kubuat sendiri roti untuk mereka. Setelah itu baru aku berwudhu’ dan keluar menemui mereka”, jawab Sa’id.

“Apa lagi yang akan kalian adukan?, tanya Umar. “Ia tidak mau menerima tamu malam hari”, kata mereka.

“Demi Allah, aku tak suka menjelaskannya”, kata Sa’id, “Aku telah menyediakan siang buat mereka, sedang malam hari kukhususkan buat Allah “Azza Wajalla”, katanya.

“Masih ada lagi ?”, tanya Umar. “Ada satu hari dalam sebulan, ia tak berjumpa dengan siapapun”, kata mereka.

“Bagaimana tanggapanmu hai Sa’id ?”, kata Umar. “Aku tak punya pembantu untuk mencuci, sedangkan pakaianku hanya yang melekat dibadan saja.

Hari itulah aku mencuci dan menuggunya sampai kering. Setelah sore barulah dapat keluar menemui mereka”, kata Sa’id menjelaskan.

Akhirnya Umar bin Khattab, Amirul Mukminin, setelah mendengarkan penjelasan dari Sa’id bin Amir seorang Gubernur di Himsh yang fakir itu dengan seksama, maka Umar lantas mengucapkan “Alhamdulillah, kau tak membuatku kecewa”, Umar memuji.

Umar bin Khattab adalah pemimpin yang patut ditiru dalam hal keberanian, keadilan, kebijaksanaan dan kesederhanaan. Dimana nilai-nilai kepemimpinan yang ia tunjukkan masih relevan hingga kini.

Baca Juga:  Bimbingan Pra Nikah, Upaya Turunkan Angka Perceraian

Dengan dinukilnya kisah dan hikmah dari dua sosok Umar bin Khattab dan Sa’id bin Amir ini, dapat kita renungkan bersama dan mudah-mudahan hendaknya bisa menjadi insfirasi bagi banyak pemimpin masa kini. semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bish showab.

Sumber: Skj. 146. 1993. dan lainnya.

banner 336x280