Pimpin Delegasi Indonesia di COP29, Hashim Djojohadikusumo Pikat Pendanaan Hijau EUR 1,2 Miliar untuk Sektor Kelistrikan

- Reporter

Jumat, 15 November 2024 - 18:34 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo (kanan) melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding bersama Chief of Sustainability Officer Kreditanstalt für Wiederaufbau (KfW), Jürgen Kern (tengah) dan disaksikan oleh Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia dalam COP29, Hashim Djojohadikusumo (kiri) dalam kegiatan Leading the Charge: Strategic Partnership to Catalyze Decarbonization di Baku, Azerbaijan pada Rabu, (13/11/2024). Foto: (PLN)

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo (kanan) melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding bersama Chief of Sustainability Officer Kreditanstalt für Wiederaufbau (KfW), Jürgen Kern (tengah) dan disaksikan oleh Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia dalam COP29, Hashim Djojohadikusumo (kiri) dalam kegiatan Leading the Charge: Strategic Partnership to Catalyze Decarbonization di Baku, Azerbaijan pada Rabu, (13/11/2024). Foto: (PLN)

Baku, 14 November 2024 – Pemerintah Indonesia melalui Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia Hashim Djojohadikusumo berhasil memikat pendanaan hijau sebesar EUR 1,2 miliar untuk sektor kelistrikan dari Kreditanstalt für Wiederaufbau (KfW) pada ajang Conference of the Parties (COP) 29 di Baku, Azerbaijan, Rabu (13/11).

Pendanaan tersebut digunakan untuk pengembangan sejumlah infrastruktur kelistrikan hijau menuju swasembada energi nasional yang berkelanjutan.

Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PT PLN (Persero) dengan KfW untuk pengembangan proyek energi bersih yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Pumped Storage dan transmisi yang menghubungkan ke pembangkit hijau.

Hashim menegaskan bahwa Pemerintah berkomitmen untuk mengakselerasi transisi energi. Dengan menggalang kolaborasi hingga tingkat global, peralihan ke energi terbarukan diharapkan mampu menopang swasembada energi dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

“Kami telah memiliki strategi baru selama lima tahun ke depan dengan mencapai pertumbuhan ekonomi minimal 8% secara berkelanjutan,” tegas Hashim.

Hashim mengatakan, pengembangan sumber energi bersih berperan krusial untuk meningkatkan daya saing industri. Dalam 15 tahun ke depan, kapasitas pembangkit energi terbarukan Indonesia ditargetkan bertambah 75% dari total penambahan kapasitas listrik sebesar 100 gigawatt (GW).

“Kami akan menjadi negara besar yang akan memenuhi tanggung jawab dalam menjaga masa depan lingkungan. Kami sangat mengapresiasi kerja sama internasional yang telah terjalin sebagai bentuk upaya bersama mencapai target Net Zero Emissions (NZE),” jelas Hashim.

Baca Juga:  CEO Climate Talks: PLN Siap Dukung Pemerintah Capai 75% Energi Terbarukan hingga Tahun 2040

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengungkapkan, PLN mendukung penuh langkah pemerintah menjalankan transisi energi. Berbagai kolaborasi dan inisiatif telah dijalankan PLN guna menyukseskan proyek-proyek kelistrikan yang berkelanjutan.

Darmawan mengatakan, keterlibatan KfW dalam proyek-proyek hijau PLN diharapkan mampu menarik lebih banyak mitra internasional untuk turut berkolaborasi. Sehingga, akan tercipta suatu kolaborasi strategi, teknis dan investasi yang berkelanjutan dalam aksi iklim global.

“Kolaborasi ini menandakan langkah proaktif PLN dalam memperluas kemitraan internasional dalam meningkatkan swasembada energi nasional yang berkelanjutan searah dengan aksi iklim global,” kata Darmawan.

Baca Juga:  PLN Edukasi Keselamatan Listrik Sejak Dini di Sumbawa Barat

Sustainability Officer KfW Group, Jürgen Kern menjelaskan dukungan KfW kepada Indonesia merupakan wujud komitmen negara Jerman dalam mendukung kerja sama internasional untuk mencapai transformasi hijau.

Apalagi, menurut Jürgen, PLN merupakan pusat transisi energi di Indonesia. PLN memiliki komitmen yang kuat untuk menghijaukan sektor energi sekaligus memastikan akses energi yang andal.

“Oleh karena itu, kami percaya bahwa Indonesia-Jerman terus bisa memperkuat kemitraan di sektor energi. Terutama dalam proyek energi bersih seperti panas bumi, air dan juga transmisi. Untuk mencapai target NZE, diperlukan kolaborasi dan kemitraan yang baik,” kata Jürgen.

Komentar ditutup.

Follow WhatsApp Channel gontb.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Airbus Atlas, Raksasa Dirgantara Baru TNI AU untuk Misi Perang dan Kemanusiaan
Hari Pahlawan 2025: Sejarah, Tema, Logo, dan Cara Memperingatinya
Kemkomdigi Tekankan Pentingnya Literasi Digital untuk Penggunaan AI yang Bijak
Anggota DPR RI Fauzan Khalid: Integritas dan Kemandirian Penyelenggara Pemilu Semakin Tergerus
Mau Jadi Petugas Haji? Siap-Siap, Seleksi Dibuka November Ini
Normal 100%, PLN NTB Gerak Cepat Pulihkan Kelistrikan Pasca Banjir di Bima
Anggota DPR RI F-NasDem Fauzan Khalid: Praktik Kecurangan dan Pelanggaran Pemilu Rusak Integritas Pemilu
AI Buka 90 Juta Peluang Kerja Baru, Pemerintah Siapkan Peta Jalan Nasional
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 11 November 2025 - 08:06 WITA

Airbus Atlas, Raksasa Dirgantara Baru TNI AU untuk Misi Perang dan Kemanusiaan

Senin, 10 November 2025 - 08:01 WITA

Hari Pahlawan 2025: Sejarah, Tema, Logo, dan Cara Memperingatinya

Senin, 10 November 2025 - 07:28 WITA

Kemkomdigi Tekankan Pentingnya Literasi Digital untuk Penggunaan AI yang Bijak

Sabtu, 8 November 2025 - 09:56 WITA

Anggota DPR RI Fauzan Khalid: Integritas dan Kemandirian Penyelenggara Pemilu Semakin Tergerus

Sabtu, 8 November 2025 - 08:25 WITA

Mau Jadi Petugas Haji? Siap-Siap, Seleksi Dibuka November Ini

Berita Terbaru