GONTB – Pemerintah Kota Mataram saat ini berupaya membuat tanggul sementara untuk mengatasi abrasi yang terjadi di Kampung Bugis Ampenan.
Dilansir dari Media Suara NTB (30/12/2024), dalam beberapa waktu yang lalu anggota DPR RI dari Partai Nasdem, H. Fauzan Khalid melakukan kunjungan silaturahmi kedua ke Kota Mataram yakni meninjau langsung pesisir pantai Kota Mataram yang ada di wilayah Sekarbela dan Ampenan.
Khususnya terkait permintaan warga akan pembangunan pemecah ombak untuk mengatasi abrasi. “Kami sudah mengusulkan solusi untuk masalah ini, yaitu dengan membangun pemecah ombak, yang tentu saja harus melalui proses perizinan dari kementerian terkait,” kata Fauzan Khalid dalam kesempatan tersebut.
Sementara itu juga, Walikota Mataram, Mohan Roliskana menjelaskan pembangunan tanggul yang dilakukan Pemerintah Kota Mataram bersama instansi terkait dengan pembangunan tanggul sementara sebagai upaya menyelamatkan warga dari bahaya abrasi.
“Sudah ada 28 warga yang terdampak abrasi dan 9 KK. Mereka sudah mendapatkan bantuan secara tentatif dan di evakuasi ke tempat yang lebih aman,” katanya, Jumat 31 Januari 2025.
Menurut Mohan, apa yang dilakukan pemerintah kota Mataram dan lainnya setidaknya akan memberikan dampak kepada warga sehingga warga merasa lebih aman.
Mohan mengakui, apa yang dilakukan saat ini sifatnya hanya sementara dan semoga bisa secepatnya dilakukan penanggulan permanen.
“Proposal dan desain detail sudah kami kirimkan ke kementerian PU,” katanya.
Mohan berharap, proposal yang dikirim ke kementerian PU mendapat persetujuan dari pihak kementerian sehingga persoalan abrasi yang terjadi di sepanjang pantai sejauh 9,1 KM tidak lagi menjadi persoalan kedepannya.
“Setiap tahun, persoalan abrasi kerap menjadi permasalahan,” katanya.
Menyangkut kemungkinan dilakukan relokasi? Mohan menyatakan saat ini belum ada pemikiran untuk melakukan relokasi.
Hanya saja, kata Mohan Pemerintah Kota Mataram akan melakukan pembangunan kembali rumah susun.
“Kami akan segera membangun dua blok rumah susun,” katanya.
Sementara Rahman, seorang warga kampung Bugis mengaku bersyukur dengan adanya pembangunan atau pembuatan tanggul sementara dengan mengunakan GEO bag karena bisa menahan abrasi dan membuat warga lebih tenang.
“Kami bersyukur dan senang,” katanya.***