Mataram, GONTB – Sekitar seratus lebih driver ojek online (ojol) baik kendaraan roda dua maupun roda empat menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Gubernur NTB di Jalan Pejanggik Mataram pada Kamis 17 April 2025.
Mereka meminta agar pemerintah provinsi NTB menjadi mediator, mempertemukan para driver ojol dengan aplikator yang selama ini membawahi mereka.
“Kami tunggu jawaban pemerintah provinsi NTB 1 x 24 jam, untuk mempertemukan kami dengan aplikator. Dimana dan kapan waktunya,” kata koordinator aksi, Rudi.
Rudi juga meminta agar pemerintah tegas memberikan sanksi terhadap aplikator yang melanggar regulasi terkait potongan biaya aplikasi 10 – 20 persen.
Selain itu, Rudi meminta agar menghapus skema bisnis atau slot program yang dibuat oleh manajemen aplikator karena merugikan driver online.
“Mereka yang ikut program (skema bisnis) hanya mendapatkan sedikit,” katanya.