GONTB– Bank Perekonomian Syariah (BPR) Syariah Dinar Ashri atau Bank Dinar terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Salah satu bentuk dukungannya adalah dengan menyalurkan sebanyak-banyaknya pembiayaan kepada sektor rill.
Direktur Utama Bank Dinar, Mustaen mengatakan, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menjadi salah satu sektor rill yang harus mendapat dukungan permodalan. Apalagi UMKM juga terbukti tetap survive ketika Indonesia dilanda pandemi covid 19.
“Orientasi pembiayaan kami banyak ke UMKM, mereka kita bantu perkuat kapasitasnya agar mereka bisa tetap survive,” Katanya, Jum’at (5/7/2024).
Menurut Mustaen, pada sektor pariwisata, bank dinar juga ikut serta dalam membantu pengelola home stay mengembangkan usahanya. Salah satunya dengan pembiayaan pembangunan maupun rehab hingga Rp300 juta. Sejumlah daerah menjadi sasaran program ini, seperti di Kuta Lombok Tengah, Tete Batu Lombok Timur, Sembalun Lombok Timur dan Senaru di Lombok Utara.

Selain itu, UMKM pada sektor pariwisata juga menjadi sasaran pembiayaan permodalan khususnya untuk usaha kuliner.
“Nah kalau UMKM yang ada di sektor pariwisata kita sasarannya mereka yang berusaha kuliner, ini paling banyak dicari,” ujarnya.
“Penduduk setempat (pariwisata) kami dukung, kami fikir jangan sampai potensi pariwisata di NTB yang nikmati orang luar dan kita hanya jadi penonton,” Kata Mustaen.
Dia menyebutkan, total pembiayaan yang disalurkan pada semester I 2024 sebesar Rp464 Miliyar dengan posisi pembiayaan per Juni sebesar Rp1,076 Triliun. Bank Dinar juga membukukan Non Performing Financing (NPF) cukup kecil, yakni 0,93 persen.
Dia berharap, semangat bank dinar ini akan berkontribusi terhadap upaya daerah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif di luar tambang. Selian itu, pembiayaan padak sektor rill juga akan secara perlahan tapi pasti dapat membantu daerah dalam menekan angka kemiskinan***