GONTB – Balai Besar POM di Mataram melaksanakan sosialisasi keamanan pangan untuk siswa-siswi baru di SMPN 15 Mataram.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang keamanan pangan dalam komunitas sekolah, melibatkan 435 peserta yang terdiri dari siswa, guru pembina, dan pedagang kantin.
Sosialisasi ini diselenggarakan bersamaan dengan masa pengenalan lingkungan sekolah bagi siswa baru tahun pelajaran 2024/2025.
Dalam sosialisasi tersebut, peserta diberikan pemahaman tentang lima kunci keamanan pangan, cara memilih pangan yang aman, pentingnya melakukan Cek KLIK (Cek Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kedaluwarsa), serta penggunaan aplikasi BPOM Mobile.
Selain itu, peserta juga diberi informasi tentang penggolongan obat dan dampak penyalahgunaan obat.
“Tujuan utama dari kegiatan ini adalah membudayakan keamanan pangan di lingkungan sekolah,” kata Kepala Balai Besar POM di Mataram, Yosef Dwi Irawan di Mataram, Senin, 23 Juli 2024.
Dengan pengetahuan yang didapat, diharapkan siswa, guru, dan pedagang kantin dapat menerapkan prinsip-prinsip Cek KLIK dalam memilih dan mengonsumsi makanan yang aman, sehat, dan bergizi.
Selain itu, sosialisasi ini juga bertujuan untuk menghindarkan komunitas sekolah dari bahaya peredaran obat ilegal dan penyalahgunaan obat.
Melalui program yang dilaksanakan pada Rabu, 17 Juli 2024 lalu, Balai Besar POM di Mataram berharap dapat berkontribusi dalam membentuk budaya di komunitas sekolah yang sadar terhadap keamanan obat dan makanan.
Dengan demikian, diharapkan akan terwujud generasi Indonesia emas 2045, yang sehat, cerdas, dan berkualitas.
Kegiatan yang berlangsung dengan antusias ini merupakan langkah konkret dari Balai Besar POM Mataram dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan sehat.
Kepala Balai Besar POM di Mataram, Yosef Dwi Irawan, menekankan pentingnya partisipasi aktif dari seluruh pihak dalam menjaga keamanan pangan.
“Keamanan pangan adalah tanggung jawab kita bersama. Dengan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang keamanan pangan, kita dapat melindungi diri kita dan generasi masa depan dari bahaya makanan dan obat-obatan yang tidak aman,” ujarnya.
Sosialisasi ini tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga mendorong penerapan praktik keamanan pangan sehari-hari.
Para siswa, guru, dan pedagang kantin diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi kesehatan dan keselamatan komunitas sekolah.
Dengan dukungan penuh dari Balai Besar POM di Mataram, diharapkan kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak sekolah di seluruh wilayah NTB. Pendidikan tentang keamanan pangan sejak dini adalah investasi penting untuk masa depan yang lebih sehat dan berkualitas. ***