GONTB – Federasi sepak bola di Indonesia, PSSI mengakhiri kerja sama dengan pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong alias STY pada Senin, 6 Januari 2025.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengungkap kandidat baru sebagai pelatih pengganti STY akan diberikan target untuk bisa membawa Timnas Indonesia menuju Piala Dunia 2026.
“Beberapa nama di dunia sepak bola tentu tidak hanya mencari pekerjaan, mereka juga pasti ingin punya legacy untuk menjadi bagian sejarah Indonesia menuju Piala Dunia 2026,” ucap Erick Thohir saat jumpa pers di Jakarta, pada Senin, 6 Januari 2025.
Di sisi lain, Erick Thohir juga menuturkan rasa hormatnya kepada STY yang telah melewati dinamika sepak bola di Indonesia sebagai pengasuh skuad Garuda sejak tahun 2020 lalu.
“Hubungannya baik-baik, saya respect Shin Tae-yong. Tadi juga katanya menerima baik-baik. Ada dinamika (sepak bola), tapi saya tidak mau sebut,” tegasnya.
Keputusan PSSI untuk mengakhiri kerja sama dengan STY pun terkesan mendadak hingga membuat sebagian pecinta sepak bola di Indonesia menyayangkan hal tersebut.
Fabrizio Romano: PSSI Teken Kontrak dengan Patrick Kluivert
Salah satu nama kandidat baru yang mencuat ke permukaan untuk menjadi juru taktik Garuda adalah pelatih asal Belanda, Patrick Kluivert.
Jurnalis olahraga asal Italia, Fabrizio Romano mengungkap kabar PSSI yang telah meneken kontrak dengan Kluivert selama dua tahun dan ditambah dua tahun opsi perpanjangan.
“Patrick Kluivert akan menandatangani kontrak sebagai pelatih kepala baru Indonesia, kesepakatan telah tercapai,” begitu pernyataan Fabrizio Romano lewat akun resminya di Twitter @FabrizioRomano, pada Senin, 6 Januari 2025.
“Kontrak 2 tahun ditambah opsi 2 tahun, presentasi akan dilakukan pada tanggal 12 Januari 2025 di Indonesia. Tujuannya adalah mencapai kualifikasi Piala Dunia,” pungkasnya.
Berkaca dari hal itu, menarik untuk ditilik perbandingan karier kepelatihan Shin Tae-yong dengan Patrick Kluivert. Berikut ini ulasan selengkapnya
Berpengalaman Sebagai Pemain
Dilansir dari Transfermarkt, kedua pelatih itu pernah menjadi pemain sepak bola kenamaan pada masanya.
Kluivert yang berkarier sebagai striker bergelimang gelar bersama Ajax Amsterdam, Barcelona, dan PSV Eindhoven.
Selain ketiga klub itu, Kluivert juga pernah berseragam AC Milan, Newcastle United, Valencia, dan Lille.
Sementara STY berposisi sebagai gelandang serang dan menjadi salah satu pilar utama yang membawa Ilhwa Chunma meraih tiga gelar K-League berturut-turut.
Pria asal Korsel itu juga pernah terpilih sebagai Most Valuable Player (MVP) K-League, dan juga memenangkan Asian Club Championship.
Karier Kepelatihan di Klub
Kluivert memulai karier kepelatihannya sebagai asisten pelatih di AZ Alkmaar pada tahun 2008.
Pelatih asal Belanda itu juga mencoba peruntungan dengan melatih Brisbane Roar di Liga Australia pada Januari 2010.
Tidak berselang lama, Kluivert kembali ke Belanda untuk menjadi asisten pelatih NEC Nijmegen pada Agustus 2010.
Pencapaian trofi pertamanya justru kala menangani Twente U-21 dengan menjuarai Beloften Eredivisie 2011-2012.
Berbeda dengan Kluivert, STY memulai karier kepelatihan sebagai asisten pelatih di klub asal Korsel, Queensland Roar pada 2008.
STY sempat diangkat sebagai pelatih sementara Seongnam Ilhwa Chunma pada 2009, dan berhasil membawa tim itu menjadi juara kedua K-League dan Piala FA Korsel.
Prestasi itu membuat STY dipercaya sebagai pelatih utama Seongnam pada 2010-2011, dan mampu menjuarai Liga Champions AFC 2010 dan Piala FA Korsel pada 2011.
Karier Kepelatihan di Tim Nasional
Kluivert pernah melatih Timnas Coracao pada Maret 2015, dan menjalani peran ganda dengan melatih Ajax U-19 hingga akhir tahun 2018.
Pria berusia 48 tahun itu sempat pergi ke klub asal Perancis PSG dan klub di Spanyol, Barcelona pada 2019-2021. Kala itu, Kluivert menjabat sebagai direktur akademi tim kelompok umur usia muda.
Kemudian pada Mei 2021, Kluivert kembali menangani Timnas Curacao sebagai pelatih sementara untuk menggantikan Guus Hiddink yang terkena Covid-19.
Di sisi lain, STY pernah memimpin Timnas Korsel U-23 di ajang Olimpiade 2016 dan membawa tim itu hingga perempat final.
Kemudian pada November 2016, STY ditunjuk sebagai pelatih Timnas Korsel U-20 untuk Piala Dunia U-20 dan terhenti di babak 16 besar.
Pelatih berusia 54 tahun itu pun menjadi pelatih utama Timnas Korsel di ajang Piala Dunia 2018. Skuad STY kala itu pernah mengalahkan Jerman dengan skor, 2-0 pada babak penyisihan grup.
Pada tahun 2020, STY melatih Timnas Indonesia dan mengikuti berbagai kejuaraan di ASEAN hingga Benua Asia.
Pada ajang AFF 2020, pelatih asal Korsel itu membawa Garuda mencapai babak final. Kemudian, STY juga membuat Timnas Indonesia lolos ke Piala Asia 2023 dan membawa Garuda bersaing di ajang Kualifikasi Round 3 Piala Dunia 2026.
Di tengah perjuangannya bersama skuad Timnas Indonesia dalam mengarungi kompetisi Kualifikasi Piala Dunia 2026, PSSI justru mengakhiri kerja sama dengan STY.
Shin Tae-yong vs Patrick Kluivert, Mana yang Lebih Baik?
Berkaca dari perbandingan karier kepelatihan Kluivert vs STY, terdapat keunggulan masing-masing dari segi pengalaman.
Kluivert tampak lebih sering melatih tim kelompok umur di klub maupun di tim nasional daripada STY, namun juru taktik asal Korsel itu mampu menorehkan prestasi pada level yang lebih tinggi saat melatih tim nasional ketimbang sang calon penggantinya di Timnas Indonesia.*