Bekal Menyambut Ramadhan

oleh -45 Dilihat
oleh
Penulis: Aswan Nasution
Banner IDwebhost

“Layaknya seorang pengelana bijak, sebelum berangkat berkelana ia pasti akan mempersiapkan segala bekal yang diperlukan dalam perjalanannya. Begitu juga dengan seorang muslim, saat ia akan berkelana melintasi Ramadhan, segala bekal harus dipersiapkan dengan baik,” [Aa Gym].

ADA waktu istimewa dalam sehari semalam, yaitu pada sepertiga malam terakhir. Ada hari istimewa dalam seminggu, yaitu hari jumat. Ada bulan istimewa dalam setahun, itulah bulan Ramadhan.

Jika saat menyambut bulan selain Ramadhan kita tidak terlalu peduli, maka jangan sampai perlakukan Ramadhan sama seperti bulan itu. Karena Ramadhan adalah bulan khusus yang disediakan oleh Allah untuk kita.

Ramadhan adalah bulan di mana kemahamurahan Allah berlimpah. Ramadhan laksana sebuah telaga bening, airnya adalah maghfirah, gemerciknya tadarus dan dzikir, tepiannya berserah diri dan sabar, dan mari berlomba-lomba menjadi ikan di dalamnya yang senantiasa menikmati telaga Ramadhan yang jernih.

Mempersiapkan Bekal

Gagal merencanakan, kata Aa Gym, sama dengan merencanakan kegagalan. Layaknya seorang pengelana bijak, sebelum berangkat berkelana ia pasti akan mempersiapkan segala bekal yang diperlukan dalam perjalanannya.

Begitu juga dengan seorang muslim, saat ia akan berkelana melintasi Ramadhan, segala bekal harus dipersiapkan dengan baik. Untuk apa? Tentu saja agar perjalanan melintasi bulan mulia itu menjadi nyaman, tidak ada kendala berarti, bebas hambatan  penuh kekhusyukan, dan Ramadhan akhirnya menjadi momentum terindah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Banner IDwebhost

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam [SAW] memberi kita banyak petunjuk mengenai apa saja yang perlu kita persiapkan untuk menyambut hadirnya bulan mulia ini. Di antaranya adalah:

Berdoa

Pertama, mari kita senantiasa berdoa agar Allah mempertemukan kita dengan Ramadhan. Karena datangnya ajal tak dapat ditebak. Meskipun hadirnya Ramadhan tinggal menunggu hitungan hari, bahkan hitungan jam, bisa jadi satu menit sebelum Ramadhan tiba, Izrail sudah datang menjemput. Ada orang yang pagi tadi masih segar bugar jalan-jalan pagi, siangnya sudah meninggal dunia. Ada yang kemarin sore masih bisa bersenda gurau dengan kita, malamnya tidur tidak bangun-bangun, tahu-tahu sudah meninggal dunia.

Baca Juga:  Pemerintah Tetapkan 1 Ramadan 1446 H Jatuh pada 1 Maret 2025

Maka Rasulullah mengajarkan satu doa yang sangat populer untuk diamalkan pada bulan Rajab dan Sya’ban, “Allahuma bariklana fii rajab wa sya’ban, wa balighna ramadhan …” Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikan kami ke bulan Ramdhan.[HR. Ahmad dan Tabrani].

Merancang Agenda

Ramadhan sangatlah singkat, maka mari kita manfaatkan setiap detiknya dengan amalan-amalan yang berharga. Usahakan agar setiap waktu yang berlalu tidak lepas dari ketaatan, penambahan ilmu, pembersihan diri, dan pendekatan diri kepada Allah SWT.

Mari rancang agenda sedetail mungkin, agar waktu Ramadhan kita berisi kegiatan-kegiatan yang padat amal. Salah satu kegiatan positif untuk mengisi Ramadhan adalah membaca agar setiap waktu luang bisa kita isi dengan update ilmu. Saat siang hari dan sedang tidak ada aktivitas, kita manfaatkan untuk menambah ilmu, baca buku-buku yang memperluas cakrawala keberagamaan kita. Begitu juga jika menunggu buka puasa itu kita manfaatkan untuk mempelajari Al Qur’an, mendengar ceramah agama, dan beragam aktivitas lain yang membuat akal kita menampung informasi dan ilmu-ilmu baru dan lain-lainnya.

Taubat

Persiapan berikutnya untuk menyambut Ramadhan, mari kita bersihkan diri dari segala dosa. Baik dosa kepada Allah, maupun dosa kepada sesama manusia. Noktah-noktah dosa yang selama ini menutupi hati dan menghijab nurani sebisa mungkin kita lunturkan sebelum memasuki Ramadhan. Ketika tumpukan dosa yang menghijab kita dengan Allah telah luntur, semoga kita lebih mudah mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Terkait dengan dosa kepada Allah, mari banyak-banyak melakukan introspeksi diri, merenungkan semua dosa yang pernah kita lakukan, sekecil apapun dosa itu, mari kita bertobat dengan memperbanyak istighfar. Sebab, tidak ada dosa kecil jika terus-menerus dilakukan, dan tidak ada dosa besar jika senantiasa disesali dan ditobati.

Baca Juga:  Biaya Haji yang Harus Dibayar Jamaah Rp55,43 Juta, Begini Rincian dan Fasilitasnya

Terkait dengan dosa-dosa terhadap sesama, mari kita bermaaf-maafan sebelum Ramadhan tiba. Memang secara eksplisit tidak dijumpai dalil yang secara khusus memerintahkan untuk saling memaafkan sebelum Ramadhan tiba. Memang benar meminta maaf dan memaafkan seseorang dapat dilakukan kapan saja, tidak ada tuntunan syari’at harus dikumpulkan dulu dan menunggu sampai menjelang Ramadhan. Tapi betapa indahnya jika ketika memasuki bulan Ramadhan, diri kita telah terbebas dari segala dosa, baik dosa kepada Allah, maupun dosa kepada sesama manusia.

Semoga dengan tiga persiapan di atas, kita diberikan oleh Allah SWT, kesempatan lagi tahun ini untuk berjumpa dengan Ramadhan, mengoptimalkan detik demi detik Ramadhan agar padat amal, serta memasuki Ramadhan dengan hati yang jernih karena dosa-dosa yang menutup hati dari cahaya Ilahi telah luntur, hilang tidak berbekas. Wallahu a’lam bishshowab.

Selamat Menjalankan Ibadah Puasa. “Hidangan Langit Telah Tersedia, Lupakan Sejenak Santapan Duniawi.”

banner 336x280
Banner IDwebhost

No More Posts Available.

No more pages to load.