BPS NTB rilis 7 Indikator Perekonomian, Sektor Perhotelan Mengalami Penurunan

- Reporter

Selasa, 4 November 2025 - 14:50 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

(Tengah) Kepala BPS NTB, Dr. Drs. Wahyudin, M.M. Foto (DOc.Pemprov NTB).

(Tengah) Kepala BPS NTB, Dr. Drs. Wahyudin, M.M. Foto (DOc.Pemprov NTB).

Mataram, GONTB – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) merilis data terbaru terkait tujuh indikator utama perekonomian daerah meliputi inflasi, nilai tukar petani (NTP), pariwisata, transportasi, ekspor-impor, serta luas panen dan produksi padi dan jagung. Rilis tersebut dikeluarkan di Mataram, pada Senin (3/11/2025).

Kepala BPS NTB, Dr. Drs. Wahyudin, M.M menjelaskan bahwa pada September 2025, sektor perhotelan mengalami penurunan. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang turun 3,13 poin menjadi 45,67 persen, sedangkan hotel nonbintang turun 4,36 poin menjadi 33,86 persen.

“Penurunan ini sejalan dengan berkurangnya jumlah tamu dan tingkat hunian kamar, meskipun tidak sepenuhnya mencerminkan penurunan kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara,” jelas Wahyudin.

Sementara, inflasi NTB pada Oktober 2025 sebesar 0,35 persen (month to month), sedikit lebih tinggi dibanding angka nasional yaitu 0,28 persen, hal ini berdasarkan beberapa indikator pergerakan ekonomi di NTB.

“BPS mencatat peningkatan harga terutama terjadi pada kelompok pengeluaran perawatan pribadi dan jasa lainnya, serta beberapa komoditas utama seperti emas perhiasan, cabai merah, ikan layang, ikan bandeng, dan udang basah,” paparnya.

Disisi lain, Nilai Tukar Petani (NTP) mengalami kenaikan 0,65 persen dibanding bulan sebelumnya. Peningkatan ini dipicu oleh naiknya harga sejumlah komoditas di subsektor tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan, antara lain jagung, tembakau, cabai merah, gabah, dan wortel.

Baca Juga:  Efisiensi Anggaran, Pemda Harus Pilih dan Pilah Pembangunan

“Disektor NTP mengalami peningkatan dibanding bulan sebelumnya, hal ini dipicu oleh sejumlah komoditas, naik di angka 0,65 persen,” tambahnya.

Penurunan serupa juga terjadi pada jumlah penumpang laut dan udara, baik untuk angkutan domestik maupun internasional.

Sementara itu, dari sisi perdagangan luar negeri, nilai ekspor NTB pada September 2025 mencapai US$ 173,7 juta, dengan komoditas utama berupa perhiasan/permata (64,55%), tembaga (32,17%), serta ikan dan udang (2,85%).

Sedangkan nilai impor NTB tercatat sebesar US$ 11,93 juta, didominasi oleh karet dan barang dari karet (63,67%), mesin/pesawat mekanik (29,01%), dan besi baja (4,19%).

Dengan demikian, neraca perdagangan NTB pada September 2025 mencatat surplus US$ 161,77 juta, dan secara kumulatif sepanjang tahun 2025 mencapai US$ 400,31 juta.

Baca Juga:  Formasi FHISIP Unram Gelar Law Fair 2025, Tunjukkan Kualitas Akademisi Muda Hukum Indonesia

“Pada sektor perdagangan terus mengalami peningkatan, neraca perdangan NTB sepanjang tahun 2025 mencapai US$ 400, 31 juta,” pungkasnya.

Dari sektor pertanian, total luas panen padi tahun 2025 diperkirakan mencapai 322,50 ribu hektar, naik 14,48 persen dibanding tahun sebelumnya.

Produksi padi pun diproyeksikan mencapai 1,70 juta ton, meningkat 16,65 persen dibanding tahun 2024.

“Untuk komoditas jagung, luas panen tahun 2025 diperkirakan 176,05 ribu hektar atau naik 1,32 persen dari tahun sebelumnya. Namun, produksi jagung pipilan kering kadar air 14% justru sedikit menurun 0,66 persen menjadi 1,20 juta ton,” tutupnya. ***

 

Penulis : Redaksi GONTB

Editor : Redaksi GONTB

Sumber Berita: Pemprov NTB

Komentar ditutup.

Follow WhatsApp Channel gontb.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

NTB ada Kuota 12.000 Bantuan Pasang Baru Listrik 2025, PLN Siapkan Peralatan dan ini targetnya
PLN Gelar Apel Pasukan dan Peralatan BPBL 2025, Siapkan 12.000 Sambungan Listrik Baru di Seluruh NTB
Gubernur: Bali, NTB, dan NTT Harus Jadi Satu Kesatuan Ekonomi ‘Golden Triangle’ Indonesia Timur
Ketua Satgas MBG NTB: 68 Persen SPPG di NTB Sudah Bersertifikat SLHS
Wagub NTB Ingatkan Bahaya Nikah Dini upaya Tekan Stunting
Pemkab Lobar Gelar Bimtek Verifikasi Dan Validasi Terkait DTSEN Untuk Turunkan Angka Kemiskinan
Fauzan Khalid: Penting, Peran Masyarakat dalam Pengawasan Pemilu
Gubernur Lalu Muhamad Iqbal: Bangga NTB Jadi Percontohan Ekonomi Syariah
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 6 November 2025 - 08:39 WITA

NTB ada Kuota 12.000 Bantuan Pasang Baru Listrik 2025, PLN Siapkan Peralatan dan ini targetnya

Selasa, 4 November 2025 - 14:50 WITA

BPS NTB rilis 7 Indikator Perekonomian, Sektor Perhotelan Mengalami Penurunan

Selasa, 4 November 2025 - 14:43 WITA

Gubernur: Bali, NTB, dan NTT Harus Jadi Satu Kesatuan Ekonomi ‘Golden Triangle’ Indonesia Timur

Senin, 3 November 2025 - 20:50 WITA

Ketua Satgas MBG NTB: 68 Persen SPPG di NTB Sudah Bersertifikat SLHS

Senin, 3 November 2025 - 09:36 WITA

Wagub NTB Ingatkan Bahaya Nikah Dini upaya Tekan Stunting

Berita Terbaru

Go Religi

Mencintai Allah dan Rasul-Nya

Kamis, 6 Nov 2025 - 20:11 WITA

Go Lombok Barat

Bupati LAZ Tegaskan Setiap OPD Memiliki Konten Kreator

Kamis, 6 Nov 2025 - 07:53 WITA