GONTB – Kehadiran listrik 24 jam di Pulau Moyo telah memberikan berkah tersendiri. Salah satunya bagi Jumadi, warga Sebotok Kecamatan Labuhan Badas Kabupaten Sumbawa. Berprofesi sebagai petani sekaligus nelayan, Jumadi juga memiliki keahlian membuat kapal.
“Terima kasih PLN,” ungkapnya.
Kehadiran listrik 24 jam sangat disyukuri oleh warga Pulau Moyo, khususnya di Desa Sebotok sebagai Desa terakhir di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Tak hanya itu, Pulau Moyo mencatat sejarah penting dengan kehadiran Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) pertama yang disediakan oleh PLN. Selama ini, pulau moyo belum teraliri listrik selama 24 jam sejak merdeka sehingga kehadiran SPLU ini diharapkan membawa angin segar bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Prosesi penyalaan dilakukan oleh Bupati Kabupaten Sumbawa, Drs. H. Mahmud Abdullah bersama Kepala Dinas ESDM Provinsi NTB, H. Sahdan, S.T., M.T., General Manager PT PLN UIW NTB, Sudjarwo dan EVP ODM PLN Kantor Pusat, Rudi Purnomoloka pada hari Rabu, 8 Mei 2024.
Bupati Sumbawa, Drs. H. Mahmud Abdullah, menyambut baik langkah ini dan mengungkapkan harapannya akan kemajuan di Pulau Moyo dengan adanya SPLU ini. Dia juga menyampaikan terima kasih kepada PLN atas perhatiannya terhadap Pulau Moyo.
“Sejak Merdeka Pulau Moyo ini baru hari ini teraliri 24 jam. Saya harapkan akan ada kemajuan khususnya dengan adanya SPLU ini. Terima kasih kepada PLN yang sudah memperhatikan Desa kami di Pulau Moyo ini. Kami berjanji akan memanfaatkan listrik ini untuk kesejahteraan masyarakat,” ungkap Mahmud.
Pernyataan dari Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi NTB, H. Sahdan S.T., M.T., juga mencerminkan harapan besar terhadap SPLU pertama di Pulau Moyo ini. Dia menyebutkan bahwa SPLU ini akan menjadi awal untuk kemajuan di Pulau Moyo dan sekitarnya. Selain itu keberadaan listrik 24 jam akan memberikan infrastruktur kelistrikan yang sempurna bagi masyarakat.
“Harapan saya sangat besar dengan adanya SPLU ini. Kedepan, masyarakat Desa Sebotok menjadi maju sejajar dengan desa-desa lain. Dengan listrik 24 jam plus adanya SPLU ini, memberikan kesempurnaan infrastruktur kelistrikan di desa ini,” kata Sahdan.
Setelah 30 tahun menanti layanan listrik secara penuh, kini Desa Sebotok Kecamatan Labuhan Badas Kabupaten Sumbawa telah terlistriki 24 jam. Dalam upaya pemerataan layanan listrik di daerah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal), PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah NTB bekerja keras untuk menuntaskan secara bertahap desa-desa 3T dengan layanan listrik 24 jam.
Desa Sebotok merupakan salah satu desa di Pulau Moyo. Terdiri dari 3 dusun yakni Dusun Patedong, Dusun Sebaru dan Dusun Sebotok, mayoritas penduduk desa ini menggantungkan mata pencahariannya sebagai petani, pekebun dan nelayan. Ditempuh melalui jalur laut dengan transportasi perahu umum selama tiga jam dan berbatasan langsung dengan laut Flores, menjadikan Desa Sebotok sebagai salah satu pulau terluar di Provinsi NTB. (**)