GONTB – Pariwisata merupakan salah satu ikon Nusa Tenggara Barat (NTB). Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan kemajuan kepariwisataan, salah satunya adalah dengan meningkatkan pelayanan atau hospitality.
Pelayanan dalam pariwisata terdengar sederhana, namun sangat menentukan kenyamanan para wisatawan dan akan berpengaruh kepada semua aspek terkait dengan perkembangan kepariwisataan termasuk kunjungan yang diharapkan.
Terkait hal tersebut Dinas Pariwisata NTB melalui bidang kelembagaanya membuat sebuah terobosan dengan melakukan program pendampingan kepada Masyarakat yang terlibat dalam semua segmen kepariwisataan.
Menurut kabid kelembagaan Dispar NTB, Mawardi dikantornya pada rabu (5/02/2025) menyampaikan, untuk mewujudkan pariwisata NTB yang lebih baik, perlu dilakukan peningkatan sumber daya manusia dengan memberikan pembekalan skill dan knowledge (keterampilan dan pengetahuan).
“Tahun ini kita akan membuat program pendampingan peningkatan sumber daya manusia dan ekonomi kreatif untuk membekali mereka secara kompetensi untuk menunjang mereka para pelaku masuk dalam industri pariwisata,” ujarnya.
Lebih lanjut mawardi menerangkan saat ini tata kelola destinasi akan terus memperkuat kelembagaanya dengan merancang service excelenge (pelayanan memuaskan) kepada para pelaku wisata seperti porter di Rinjani, Bangsal, pedagang asongan di Mandalika hingga juru parkir perlu dibidik agar mereka memiliki hospitality (pelayanan).
“Karena kita menjual keramah tamahan agar tamu menjadi nyaman. Karena sering tamu tidak merasa nyaman misalnya karena asongan yang super aktif. Nah itu yang akan dilatih agar lebih elok dalam mencari rezeki di pariwisata ini,” pungkasnya.
Selain itu, untuk memudahkan hal tersebut kata Mawardi, program tersebut akan merangkul sebanyak 33 asosiasi untuk berperan dalam melakukan pendampingan kepada pengelola destinasi di seluruh NTB.
Sebelumnya dikutip dari tribunlombok, Sales Manager & Operational Recharge Mandalika, Lalu Putra Wijaya, mengatakan, pedagang asongan menjadi kendala utama karena selalu menjadi keluhan tamu yang berkunjung.
“Yang paling krusial itu memang pedagang. Sangat berpengaruh karena komentar dari tamu baik domestik maupun internasional itu pasti ada. Karena kita sudah membuktikan dari ulasan-ulasan termasuk ulasan di recharge di media sosial dan google,” Jelas Lalu Putra kepada media. ***