Lombok Barat, GONTB – Relawan akar rumput PMI Lombok Barat Nurdin Anka, S.Pd, SH, mengungkapkan keresahannya terkait kondisi internal organisasi kemanusiaan ini.
Menurutnya sebagai relawan masih bergelut aktifitas donor dan sosial kemanusiaan dilema dengan keadaan PMI Lobar.
Nurdin merasakan betul dampak dari kondisi, dimana ia harus bergantung kepada siapa, entah ketua terpilih Muscab yang menganggap dirinya sah, atau mengikuti Plt ketua yang ditunjuk oleh PMI Provinsi.
Hal ini, menurut Nurdin, menciptakan kebingungan dan ketidakpastian bagi relawan PMI lainnya dalam menjalankan tugas.
“Dalam kondisi seperti ini, kami sebagai relawan merasa tidak punya pegangan. Bagaimana kami bisa bekerja secara maksimal jika kepemimpinan belum jelas?” ungkap Nurdin.
Sementara terkait Muscab di hotel Jayakarta pada tanggal 26 Maret di nilai cacat prosedur.
“Jadi pengurus sebelumnya melanggar AD ART dan PO, tidak menjalankan Muscab dengan prosedural dan membuat hak-hak suara dibuat sendiri, sedangkan relawan yang memiliki mandatori tidak di libatkan,” terangnya.
Untuk mengakhiri polemik ini Nurdin mendukung dan mendorong PMI Provinsi NTB untuk segera mengambil langkah tegas dalam menyelesaikan masalah ini.
Ia mendesak Plt ketua Fahrul Mustofa agar segera membentuk tim pansel untuk menyiapkan pemilihan Muscab yang definitif.
Menurutnya, tidak hanya untuk menentukan ketua definitif, tetapi juga untuk mengembalikan marwah PMI Lombok Barat sebagai organisasi kemanusiaan.
“Saya mendukung PMI Provinsi melalui lt Ketua PMI Lobar untuk segera merampungkan administrasi muscab, selanjutnya menggelar Muscab hingga terpilih ketua definitif,” tutup Nurdin. (ramli/gontb)