GONTB – Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhammad Iqbal dan Indah Dhamayanti Putri, atau dikenal sebagai Iqbal-Dinda, resmi menerima Surat Keputusan (SK) dukungan dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk Pilgub NTB 2024.
SK dukungan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Umum PPP, Muhamad Mardiono, di Kantor DPP PPP di Menteng, Kecamatan Menteng, Kota Jakarta Pusat, Jakarta, Kamis (25/7/2024) pukul 15.00 WIB.
Hadir dalam acara tersebut Sekretaris Jenderal DPP PPP Muhamad Arwani Thomafi, Wakil Ketua Umum PPP Ermalena, dan Ketua DPW PPP NTB H Muzihir.
“Ini SK dukungan final. Untuk SK B1KWK nanti akan serentak diberikan untuk 10 kabupaten/kota di NTB pada tanggal 10 Agustus 2024,” jelas H Muzihir.
Sekretaris DPW PPP NTB, Muhamad Akri, menegaskan bahwa SK dukungan ini bersifat final dan tidak akan ada SK lainnya selain SK B1KWK.
“Ini final, tidak ada lagi. Jadi, inikan salah satu yang mengikuti uji kelayakan dan kepatuhan (UKK), fit and proper test. Dari DPP itu pilihannya ke Iqbal bersama Dinda. Jadi secara potensi memang Iqbal-Dinda salah satu kandidat yang paling potensial untuk memimpin NTB ke depan,” jelas Muhamad Akri.
Menurut Akri, Lalu Iqbal merupakan mantan diplomat dan duta besar, sementara Dinda merupakan bupati dua periode yang disegani. Iqbal-Dinda dianggap mewakili kriteria nasionalis dan religius dari PPP. Lalu Iqbal adalah santri lulusan pondok pesantren, sedangkan Dinda adalah tokoh dari Pulau Sumbawa, khususnya suku Mbojo.
“PPP sudah banyak mengkaji dan menjatuhkan pilihannya. Ini menjadi PR ke depan bagi Iqbal-Dinda untuk memimpin NTB,” tegas Akri.
Lebih lanjut, Akri memastikan tidak ada pengalihan dukungan karena DPP PPP memang tidak pernah mengeluarkan surat tugas buat calon atau pasangan calon manapun.
“Kami pastikan tidak ada pengalihan dukungan, karena hingga saat ini DPP PPP memang tidak pernah mengeluarkan surat tugas buat siapapun. SK kepada Lalu Iqbal ini adalah dokumen dukungan pertama yang dikeluarkan DPP untuk pilgub di NTB,” ujar Muhammad Akri.
“Proses pembuatan keputusan di kami memang hati-hati karena kami ingin membuat keputusan yang tepat dan hanya sekali saja. Jangan dibandingkan dengan kasus Partai Demokrat ya. Ini berbeda,” sambung Akri.
Akri mengakui bahwa PPP mendapatkan kepercayaan. Menurutnya, sejak fit and proper test yang dilaksanakan bulan lalu, komunikasi PPP NTB semakin intensif dengan DPP.
“Mungkin DPP melihat banyak kesamaan cara pandang dan visi, jadi memilih memberikan dukungan ke kami,” pungkas Akri.***
