GONTB-Di tengah gonjang ganjing politik NTB yang kian menghangat beberapa pekan terakhir, Mi6 yang dikenal sebagai lembaga kajian sosial dan politik di NTB memberikan catatan penting mengenai sosok Dr H Zulkieflimansyah, mantan Gubernur NTB yang akrab disapa Bang Zul.
Menurut Direktur eksekutif Mi6 Bambang Mei Finarwanto, sedikitnya ada 7 alasan mengapa Bang Zul sulit dikalahkan pada Pilgub NTB mendatang.
Pertama, katanya, Bang Zul sosok Petahana dan ramah lingkungan. Sebagai petahana Dr Zul tahu betul bagaimana memanfaatkan posisinya untuk mempertahankan kuasanya dengan berbagai program yang populis yang tidak berkonsekwensi konflik horisontal,”sebutnya.
Bang Zul dinilai paham bagaimana menghibur kawan dan lawan politiknya lewat berbagai skema pemberdayaan maupun charity.”Salah satunya Staff Sus maupun berbagai program yang digelontorkan?”cetus aktivis yang akrab disapa Didu.
Kedua, lanjut Didu, Operasi Teritorial Ala DZ. Sebagai petahana Dr Zul paham merawat dan memperkuat konstituennya agar tidak pindah ke lain hati dengan cara tetap mendatangi dan menyambangi sampai ke dapur dan sumurnya . “Ini sengaja dilakukan oleh Dr Zul agar tercipta ikatan Psykologis secara massal dan masiv antara Dr Zul dng Loyalis vottersnya dari Mataram – Sape Bima,” bebernya.
Menurut Didu, jaringan Pemilih Dr Zul yang membentang ibarat jaring laba laba sangat efektif meraih dan menangkap pemilih baru karena faktor adanya omongan omongan yg tetap diperbincangkan di pemilih grassroot tersebut.”Sehingga alam bawah sadar pemilih “mudah hanyut’ oleh cerita cerita memanusiakan ala Dr Zul,”ujarnya.
Alasan Ketiga, Dr Zul pandai dan piawai memainkan politik gimmick yg berkonotasi atau tafsir tunggal dan maupun aksi out of the box lainnya. “Salah satu gimmick yang kerap dimainkan oleh Dr Zul yakni bagaimana Dr Zul mengintertain perjumpaan dengan TGB. Dia yakin bahwa aksi teatrikalnya pasti akan menarik perhatian , maka Zul sadar ruang dan posisi bagaimana memaknai secara piawai momentum tersebut untuk meraih citra baik dan tepuk tangan. “Zul juga kerap melakukan aksi aksi out of the box jika melihat momentum besar yang berdimensi kuat secara sosial politik,”papar Didu lagi.
Didu menyebut saat kedatangan Ganjar ke mataram.”Dia tahu betul bagaimana memanfaatkan momentum untuk menaikkan citra dirinya dengan aksi teatrikalnya salam tiga jari.,”paparnya.
Keempat, katanya, Dr Zul tidak bisa menolak dan bilang tidak. Sebagai Pemimpin Dr Zul paham bagaimana melayani dan mengintertain masyarakatnya agar tetap memiliki harapan terhadap aspirasi yg disampaikan baik secara perorangan dan kelompok.”Meskipun Zul sadar bahwa tidak semua Aspirasi itu bisa ia tunaikan. Maka caranya tetap memilihara harapan tersebut sembari mencari exite door nya,”cetusnya.
Alasan Kelima, Dr Zul memelihara kebebasan pendapat dan demokrasi. Sebagai Doktor Lulusan Luar Negeri , Dr Zul sadar bahwa kebebasan berpendapat tetap harus dipelihara dalam diskursus kemasyarakatan sebagai bahan kritik oto kritiknya.
Sementara alasan Keenam, Dr Zul melakukan desakralisasi protokoler. Hal ini dilakukan oleh Dr Zul agar rakyat mudah menjangkau dan mendatangi kekuasaannya. Maka tak heran sampai ada pameo di era kekuasaannya, Pendopo Gubernur NTB ibarat Terminal Brang Biji karena saking ramenya masyarakat kecil hilir mudik dan bahkan menginap untuk bisa bertemu Gubernur Idolanya.
Alasan Ketujuh, sambung Didu, tentu selain kelebihan yang dimiliki Dr Zul , ia juga punya kelemahan dalam kepemimpinannya dan itu wajar. Tak ada manusia super yg bisa membahagiakan semuanya. Tapi setidaknya kehadiran Dr Zul dengan semangat egaliter , populism dan demokratisnya telah memberikan warna baru kepemimpinan gubernur NTB paska reformasi.
“Bahwa ada sejumlah protes kontraktor yang belum terbayar, program beasiswa yang dihentikan , dan lain hendaknya itu menjadi catatan tinta merah bagi “Dr Zul jika kelak ditakdirkan memenangkan kontestasi Pilgub NTB 2024 siapapun pasangannya,”tandasnya.
Didu juga mewanti-wanti terhadap calon penantang Dr Zul , peluang dan kesempatan tetap ada sepanjang pandai memanfaatkan momentum dan melakukan langkah langkah out of the box yang terukur dan jelas outputnya.
Sejauhmana belum ada pasangan calon yang secara resmi mendeklarasikan diri maju pada Pilgub NTB. Meskipun ada beberapa kandidat yang memberi sinyal kuat berpasangan.
Selain Bang Zul, beberapa nama yang disebut santer akan maju sebagai bakal calon gubernur antara lain Abah Uhel, LPB, Lalu Muhamad Iqbal, Sukiman. Bahkan Hj Siti Rohmi Jalillah belakangan juga santer akan maju sebagai calon gubernur pada kontestasi Pilgub NTB yang akan digelar pada 27 November 2024.***
