GONTB – Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Nusa Tenggara Barat (NTB), I Gede Putu Aryadi menyatakan, pemulangan tujuh warga negara Indonesia (WNI) asal Lombok yang meninggal dalam kecelakaan tragis di Malaysia masih menunggu kelengkapan dokumen.
“Nah itu lah karena dokumennya masih ditunggu, aparat di sana masih bekerja, ini apalagi dokumen enggak ada kan. Apakah akan ada otopsi tergantung aparat di sana,” kata Gede dikonfirmasi, Senin (25/11/2024).
Gede mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan kapan jenazah tujuh WNI asal Lombok tersebut dipulangkan.
Rencananya, pemulangan jenazah akan dilakukan melalui Entikong, Kalimantan Barat.
“KJRI meminta data itu sehingga nanti pemulangannya melalui Entikong kalau sudah selesai. Kita tidak bisa menentukan waktunya kapan,” kata Gede.
Kecelakaan tragis yang menewaskan 7 orang WNI tersebut terjadi di Jalan Betong, Sarikei, Meradang, Serawak, Malaysia, pada Kamis (21/11/2024).
Gede mengatakan, pihaknya mendapat informasi kecelakaan yang menewaskan 7 WNI dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching pada Sabtu malam.
“Malamnya saya dikasih berita resmi bahwa tujuh orang itu meninggal masih dalam proses identifikasi. Keluarga diminta identitas segala macam karena dokumennya belum ada, harus selesaikan dokumen,” kata Gede.
Saat ini, ketujuh jenazah korban kecelakaan masih berada di rumah sakit di Serawak, Malaysia, untuk menunggu kelengkapan dokumen.
Identitas ketujuh korban atas nama Masirah (50) warga Kabupaten Lombok Timur, Sarapudin (49) warga Kabupaten Lombok Tengah, Agus Muljadi (40) warga Kabupaten Lombok Tengah, Suandi Putra (25) warga Lombok Tengah, Jumahir (43) asal Kabupaten Lombok Timur, Rumintang (16) asal Kabupaten Lombok Timur dan Ridoan (42) asal Kabupaten Lombok Barat.
Tim dari Disnakertrans kabupaten dan BP3MI sudah mengunjungi kediaman keluarga korban kecelakaan untuk memastikan dan meminta dokumen yang diperlukan untuk pemulangan jenazah.
Gede menjelaskan, dari pengakuan keluarga ketujuh korban berangkat secara mandiri melalui Bandara Lombok pada Rabu (20/11/2024) dan transit di Surabaya. Dari Surabaya, mereka lalu terbang ke Pontianak.
“Sampai di Pontianak dia dijemput sama calo, nyeberanglah ke perbatasan Serawak, sampai di sana kecelakaan. Majikan tidak ada, paspor tidak ada,” kata Gede.
Sebelumnya diberitakan, kecelakaan tragis yang terjadi di Jalan Betong, Sarikei, Meradong, Serawak, Malaysia, pada Kamis (21/11/2024) mengakibatkan 7 WNI tewas.
KJRI Kucing menduga, kecelakaan tersebut disebabkan oleh upaya pengemudi untuk menghindari patroli pemeriksaan petugas.