Mataram, GONTB – Lurah Pejarakan Karya, Kecamatan Ampenan Kota Mataram, Mulhakim, SH, ditemui saat memantau pelaksanaan pemungutan suara di TPS 08, RT.02. Rabu (27/11/2024) mengatakan, dengan adanya Pilkada serentak se Indonesia tahun ini sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat bagaimana demokrasi yang betul-betul sangat dewasa sekali, sehingga tidak ada intrik-intrik diantara pihak yang berkepentingan.
“Yang paling pokok adalah masyarakat yang paling bawah tidak secara teknis turut serta pilih memilih dengan mengarahkan kepada pasangan calon tertentu serta mengiming-imingi janji-janji, biarkan masyarakat kita memilih sesuai dengan hatinya,” katanya.
Masyarakat Indonesia kembali menggelar pesta demokrasi melalui Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024. Rabu 27 November 2024 menjadi momen penting dalam menentukan arah kepemimpinan di setiap daerah.
“Ini sebagai pembalajaran bahwa kita masyarakat Kota Mataram khususnya dan masyarakat Nusa Tenggara Barat dan Indonesia pada umumnya telah memiliki sikap demokratis yang sangat baik,” harapnya.
Disinggung antisipasi dan pengawasan terhadap adanya Politik Uang atau fenomena serangan Fajar, sebelumnya Mulhakim telah mengumpulkan para kepala lingkungan dan para RT, Linmas, Pengawas Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk bersama-sama mengedukasi masyarakat.
“Kareca secara agama serangan fajar tersebut tidak diperbolehkan, kalaupun mereka terima, dan kalau mereka tidak coblos itu merupakan pengkhianatan besar kepada yang memberi,” ungkapnya.
Iapun sangat berharap agar jangan diterima, karena itu jelas tidak baik untuk demokrasi kedepannya.
Sebagi informasi pelaksanaan Pilkada Serentak tahun 2024 ini di Kelurahan Pejarakan Karya sebanyak 30 persen adalah pemilih pemula atau pemilih yang termasuk kedalam pemilih generasi Z dari 5.130 pemilih atau yang memiliki hak suarnya yang terbagi di 9 TPS. (shy)