Lombok Barat, GONTB – Keberadaan pabrik jagung Dusun Beleke Desa Jembatan Gantung Kecamatan Lembar yang telah memicu berbagai polemik di kalangan masyarakat.
Setelah melalui proses mediasi, isu ini tampaknya belum menemukan titik terang. Perselisihan antara pelapor dan pemilik pabrik masih berlanjut, menciptakan ketidakpastian yang meresahkan warga sekitar.
Pabrik jagung ini dikritik bukan hanya karena dampak sosialnya, tetapi juga terkait dengan isu lingkungan yang lebih luas.
Kepala Bidang Tata Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Lombok Barat, Puspaidi Putra, menekankan pentingnya penilaian mendalam terhadap dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh aktivitas pabrik tersebut.
Ia menyatakan bahwa langkah-langkah evaluasi perlu dilakukan secara menyeluruh, termasuk pengukuran kualitas lingkungan.
“Persoalan ini perlu dilakukan uji kualitas lingkungan untuk mencari titik permasalahannya ” Terangnya kepada Media ini di Lombok Barat. Senin (17/03/2025).
Adapun prosedur yang disarankan meliputi uji emisi secara umum, pengujian udara ambien, dan analisis kebisingan. Semua ini harus dilakukan oleh tim ahli yang berkompeten dan dilaksanakan di laboratorium yang memiliki akreditasi resmi.
Puspaidi menegaskan bahwa jika hasil uji menunjukkan bahwa parameter kualitas lingkungan melebihi baku mutu yang ditentukan, maka pihak berwenang tidak akan ragu untuk memberikan teguran dan mengambil tindakan tegas, termasuk menghentikan aktivitas pabrik yang dianggap sebagai sumber pencemaran.
Keputusan dan tindakan yang diambil oleh Dinas Lingkungan Hidup membentuk satgas setelah mediasi, yang dimana anggotanya dari Polisi Pamong Praja, menunjukkan komitmen pemerintah memberikan atensi terhadap laporan masyarakat dan memastikan bahwa kegiatan industri tidak merugikan lingkungan.
Meski demikian, kesepakatan antara pelapor dan pemilik pabrik yang belum tercapai menandakan perlunya dialog yang lebih konstruktif.
Para pihak yang terlibat diharapkan dapat berkomunikasi secara terbuka untuk mencari solusi terbaik yang bisa diterima oleh semua pihak.
Masyarakat juga perlu diberikan ruang untuk menyampaikan aspirasi dan kekhawatiran mereka cara ini dapat membantu membangun kepercayaan antara pengusaha dan masyarakat sekitar, serta mendorong praktik industri yang lebih berkelanjutan. (ramli/gontb)