Mataram, GONTB – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, Ahmadi menjelaskan Kota Mataram yang memiliki garis pantai sejauh 9 KM yang terbentang mulai dari wilayah Meninting hingga Mapak berpotensi terjadinya abrasi atau kerusakan pantai akibat air laut.
“Sepanjang pantai yang ada di wilayah Kota Mataram punya potensi terjadinya abrasi,” katanya, Kamis 24 April 2025.
Untuk meminimalisir dampak abrasi, jelas Ahmadi perlu dilakukan penanaman pohon di sepanjang garis pantai selain sebagai upaya mencegah terjadinya abrasi.
“Pohon yang ditanam sesuai karakter pantainya, bisa pohon waru atau pohon lainnya yang cocok dengan kondisi pantai,” katanya.
Dampak dari abrasi yang terjadi di daerah Mapak, jelas Ahmadi, saat ini pemerintah kota Mataram sudah mengevakuasi sekitar 100 KK ke rumah singgah sementara.
“Sudah ada 100 an kepala keluarga yang dievakuasi ke rumah singgah sementara oleh pemerintah Kota Mataram,” katanya.
Selain itu, jelas Ahmadi ada beberapa titik di wilayah pantai Kota Mataram yang berpotensi terjadinya rob atau naiknya air laut ke darat.
“Wilayah Penghulu Agung Mataram berpotensi terjadi rob,” katanya.***